Minggu, 30 November 2008

Pertemuan Medical Science dan Art


Hari Sabtu, 29 November 2008 kemarin, saya menghadiri diskusi yang diadakan oleh Gentle Birth Study Group Bali di Rest.Bendega Renon.

Diskusi itu dihadiri oleh Ibu Robin Lym (praktisi Water birth dari Yayasan Bumi Sehat-Nyuh Kuning Ubud), Fiona Patton (konsultan psikologi di bidang Obstetri), Dr.Winda Andaka SpOG,Dr.Sri (Medical Officer di SOS International), beberapa bidan dan juga pasien yang telah melahirkan di air dan pasien yang merencanakan persalinannya di air.

Suasana diskusi sungguh cair, seperti air mengalir. Topik yang dibahas adalah humanisasi dalam persalinan, water birth sebagai metoda alternatif persalinan normal.

Disadari bahwa kecemasan yang tertinggi yang dirasakan oleh seorang wanita hamil adalah proses persalinan. Ketakutan, kecemasan dan mitos-mitos yang salah membuat proses persalinan adalah sesuatu yang menakutkan. Pandangan ini seharusnya dirubah menjadi pandangan yang positif. Persalinan sebenarnya sebuah peristiwa yang penuh dengan kegembiraan, suka cita. Karena di saat itulah kerinduan yang lama seorang ibu terhadap anak yang dikandungnya akan dapat dia lihat, disentuh,dipeluk, disusui. Saat seorang suami menjadi ayah, melihat,memeluk buah hatinya.

Ketakutan akan nyeri atau rasa sakit saat melahirkan semestinya dipahami dengan baik, diterima dengan benar dan penuh keikhlasan. Nyeri adalah konsekuensi dari kehidupan. No pain no gain. No pain, no life. Hanya orang yang hidup bisa merasakan nyeri. Dan nyeri persalinan harus dikelola dengan baik.

Pengelolaan nyeri dengan metode water birth adalah pertemuan antara medical science dan art (seni). Air hangat memberikan efek rileks dan mengurangi nyeri. Dan air akan mengangkat tubuh ibu hamil saat melalui proses persalinan dengan sangat lembut dan merata. Kehangatan air juga memberikan ruang adaptasi untuk bayi saat dilahirkan.

Taburan bunga penuh warna di permukaan air, suara alunan musik, dan aroma therapy, memberikan stimulus untuk mengaktifkan otak kanan ibu hamil, suaminya, dokter, bidan di ruang bersalin. Otak kanan adalah pusat kendali akan empati, seni, cinta, warna, irama. Sehingga pasien,suaminya, dokter, bidan akan terstimulasi untuk menjadi rileks, tenang, sabar, lembut dan penuh empati.

Suasana bathin seperti ini akan sungguh bernilai saat menyambut proses reinkarnasi anak manusia ke dalam kehidupan.

Kalau kita bisa memberikan suasana dan rasa lembut dan dukungan yang positf bagi ibu hamil saat persalinan dengan water birth mengapa kita biarkan ibu hamil melalui dengan berbagai kecemasan dan ketakutan.

Atau mungkinkah ketakutan ibu hamil itu adalah refleksi ketakutan dokter dan bidan? Jika ketakutan menyelimuti pikiran kita, maka kata-kata keras,tinggi dan marah keluar berhamburan.

Sebaliknya, jika kita tenang, sabar, percaya,yakin maka kelembutan dan keikhlasan akan tersajikan.

Pengelolaan persalinan adalah ramuan medical science dan art.

Tidak ada komentar: